Kemenpar Gelar

8 November 2018, Manado - Kementerian Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pariwisata kota Manado Sulawesi Utara menyelenggarakan Workshop on China Profiling and Market Intelligence for BIMP-EAGA as A Single Destination bertempat di Aston Manado Hotel, Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 7 – 8 November 2018.

Wilayah kerja sama BIMP-EAGA terdiri dari; Brunei Darussalam, yang meliputi seluruh wilayah negara Brunei Darussalam, Indonesia, yang meliputi 15 provinsi: Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, dan Malaysia, yang meliputi: Sabah, Serawak, dan Labuan, serta Filipina, yang meliputi: Mindanau dan Provinsi Palawan. Kerja sama BIMP-EAGA mencakup delapan bidang utama yaitu pariwisata, perdagangan dan investasi, transportasi, ketenagalistrikan, ICT, pertanian, lingkungan, serta kebudayaan dan pendidikan.

Manado menjadi tuan rumah dalam kegiatan workshop mengingat Perkembangan industri pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) kian menggembirakan, hingga akhir tahun 2017 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) meningkat sangat drastis, bahkan mencapai 321 % dengan jumlah wisatawan 86.976 jiwa, dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun 2015, yakni mencapai 27.059 orang wisman. Sementara kunjungan wisman pada tahun 2016 mencapai 48.288 jiwa. Dari kesemuanya, wisatawan asal China mendominasi lebih 90 %, khususnya pada Januari 2018. Dominasi wisman China sudah terjadi sejak dua tahun terakhir ini, kunjungan wisman ke Sulut sangat tinggi. Ini disebabkan penerbangan sewa langsung China-Manado. 19 penerbangan carter (charter flight) per minggu yang terbang dari China ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Tingkat keterisian kursi pesawat mencapai 200-212 penumpang dari beberapa kota di China, seperti Changsa, Guangzhou, Wuhan, Sanghai, Shenzen, Chongqing, Chengdu, dan Kunming.

Kegaiatan Workshop didahului dengan penampilan tari Caklalele dari Manado dan secara resmi dibuka oleh sambutan Bapak Hariyanto selaku Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan dibuka secara resmi oleh Perwakilan kota Manado oleh Bapak Frans Mawitjere SH menjabat Asisten Administrasi Umum Setda Kota Manado. Kegiatan secara simbolis dengan pemukulan Totengkoren oleh Ketua Delegasi dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Phillipines.

Dalam sambutannya Bapak Hariyanto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Strategic Planing Meeting yang diselenggarakan di Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam pada 11 – 14 Februari 2018 yang menyepakati target wisatawan untuk wilayah BIMP – EAGA adalah China sebagai pasar utama disamping pasar lainnya. Dalam rangka menarik minat wisatawan internasional, ada beberapa faktor pendukung utama yang harus diperhatikan seperti perkembangan infrastruktur di wilayah destinasi pariwisata, perkembangan produk (dalam hal ini terkait dengan ecotourism sebagai kekuatan wilayah BIMP-EAGA), pengembangan sumber daya manusia, serta pengelolaan destinasi pariwisata. Untuk mencapai target ini, Indonesia dibantu oleh pihak-pihak yang berkontribusi dalam tourism cluster bekerja sama untuk menyelenggarakan workshop terkait China Profiling dan Market Intelligence for BIMP-EAGA As A Single Destination yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sdm dalam mempromosikan destinasi-destinasi berpotensi dalam wilayah BIMP-EAGA untuk menarik minat wisatawan internasional khususnya pasar China.

Kegiatan ditutup dengan kesimpulan dan saran yang disampaikan oleh You Shijie selaku Business Analyst for Sino-Indo Market. Adapun simpulan yang disampaikan yaitu agar kelompok kerja sama BIMP-EAGA dapat memahami permintaan pasar China dan mengembangkan paket-paket pariwisata untuk di jual pada musim-musim tertentu, seperti Chinese New Year dan Hari Natal. Dengan kata lain, yang harus diperhatikan dalam menargetkan pasar China adalah bagaimana cara mempromosikan paket-paket wisata BIMP-EAGA yang ada kepada mereka dengan menyesuaikan trend pariwisata yang ada di China, contohnya dengan melakukan promosi pemasaran melalui platform media sosial yang sering digunakan oleh rakyat China yaitu weibo, Ctrip atau Ali Trip.

Kegiatan ini diakhiri dengan technical visit ke Danau Linow di Tomohon, Sulawesi Utara pada tanggal 8 November 2018, dan hasil dari Workshop ini akan dibawa ke Pertemuan Tingkat Menteri Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-22 yang akan digelar di Kuala Belait, Brunei Darussalam. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 23 - 26 November 2018. (BW, AP)

Bagikan Ke: